CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Tuesday, June 17, 2014

Hidup adalah Pembelajaran: Sebuah Renungan di Akhir Grad School



Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar mengenal Allah yang selalu mencintai kita. Kita belajar memahami bahwa Dia tak pernah meninggalkan kita sedetikpun. Kita belajar memahami kasih dan nikmat-Nya yang tak akan mampu kita hitung. Kita belajar taat dan terus bersyukur meski kita tak lepas dari salah dan dosa.

Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar menjadi kuat, meski kuat tak berarti tak pernah menangis. Ada saat di mana kita jatuh, terhempas, terluka dan tak mampu menahan air mata. Menangislah. It’s OK to cry. Lalu, bangkit.  Tidak ada duka yang abadi.  Teruslah maju hingga kita menemukan cahaya. Bersabarlah. Hari berbadai akan berganti menjadi hari yang cerah. 

Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar untuk optimis bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Optimis bahwa kesulitan hanyalah penguji kesungguhan. Optimis bahwa Allah tidak menguji kita melebihi kesanggupan kita. Optimis bahwa pertolongan Allah dekat.

Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar bahwa Allah sebaik-baik penolong. Kita belajar bahwa sepelik apapun masalah kita, Allah punya solusinya. Dan bukan tugas kita memikirkan bagaimana Ia menolong kita. Tugas kita hanyalah menjalankan perintah-Nya.  Teruslah berdoa dan berusaha dengan kemampuan terbaik.

Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar bahwa hidup itu singkat sekali meski tak pernah kita tahu seberapa singkat ia. Kita belajar untuk membuat hidup yang singkat itu berarti dengan ketaatan terhadap-Nya dan kemanfaatan kita bagi sesama. 

Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar bahwa action sekecil apapun yang kita lakukan counts. Inaction perpetuates oppression. Inaction causes harm.

Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar untuk berbagi meski terkadang kita merasa tak memiliki sesuatu yang layak untuk dibagikan. Kita belajar bahwa ada banyak orang yang tak seberuntung kita dan sekecil apapun yang kita bagikan sangat berarti bagi mereka. 

Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar bahwa banyak hal yang tak bisa dinominalkan, di antaranya adalah ketulusan. Hutang sebanyak apapun insya Allah bisa dibayar lunas. Tapi hutang budi takkan mampu kita membayarnya lunas hingga kapanpun. Dan kita berhutang budi pada semua yang telah dengan tulus menemani kita setiap detik dalam terang dan gelap. 

Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar tulus meski ketulusan kita terkadang tak mampu dipahami orang lain. Tak apa. Bukankah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang terucap dari lisan dan yang tersembunyi dalam hati kita? 

Karena hidup adalah pembelajaran, kita belajar bahwa sebanyak apapun yang kita pelajari selalu ada lebih banyak lagi yang mesti dipelajari. Oleh karena itu, kita harus, dengan penuh antusiasme, terus belajar dari apapun, siapapun, kapanpun dan di manapun.


Brattleboro, 31 Mei 2014 - dengan penuh kesyukuran.



2 comments:

Rini Mayasari said...

Mantapp.. Thanks, Dee.

Dian Mayasari said...

Terima kasih sudah mampir, sayang. :) Ditunggu refleksi kelulusanmu.. Aamin.. :)

Post a Comment