CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sunday, April 4, 2010

Pertanyaan-pertanyaan "Lugu"

Semalam seorang teman membuat saya mengingat kembali semua pelajaran agama yang saya dapat selama 21 tahun ini. Semuanya dimulai dari sebuah pertanyaan lugu "apakah Al Qur'an buatan manusia?" Diskusi pun melebar hingga hikmah di turunkannya Al Qur'an selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, nabi & rosul dalam Islam, konsep tauhid, janji Allah tentang surga & neraka, kehidupan di alam barzakh, dan hari pembalasan.


Saya tau dia memang benar-benar ingin tahu tentang Islam. Karena saya dan seorang teman saya adalah dua 'model' muslim yang paling bisa dia akses, kami mencoba menjelaskan semua itu sebaik mungkin. Diskusi berjalan dengan sangat baik. Dia sangat terarik, pertanyaan demi pertanyaan dia ajukan. Hingga sampai lah pada pertanyaan-pertanyaan berhubungan dg hari pembalasan, "Apakah orang non muslim akan masuk neraka? Bagaimana jika orang itu tidak tahu tentang Islam? Apakah dia tetap masuk neraka walau dia berbuat banyak kebaikan selama hidupnya?" Jawaban kami lebih mengarah pada hikmah kenapa manusia di beri akal untuk berpikir. Manusia selayaknya berpikir mendalam tentang semua yang ada di dunia ini. Merenungi fenomena alam tentang adanya batas antara air tawar & air laut saja, misalnya, membuat oceanografer Jacques Yves Costeau menemukan hidayah itu & menjadi seorang muslim.


Diskusi kami berakhir hingga hampir jam 2 pagi. Sebelum membaca doa & memejamkan mata untuk tidur, saya ingat salah ayat dalam QS Ar Rahman berbunyi, "Maka nikmat Tuhan yang mana kah yang engkau dustakan?" Ayat ini diulang hingga 31 kali yaitu ayat ke-13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.


Subhanallah.. Betapa beruntungnya kita yang terlahir dalam keluarga muslim, & tinggal dilingkungan orang-orang muslim.Kita benat-benar "terekspos" dengan Islam entah melalui pelajaran agama Islam di sekolah, ceramah di radio atau TV, ato Al Qur'an di rumah. Kita tidak harus berusaha keras mencari seperti saudara-saudara kita yang lainnya yang akhirnya menemukan hidayah itu. Bahkan ada juga yang selama hidupnya tidak pernah menemukan Islam. Tapi kenapa kita kadang-kadang tidak menghargai nikmat Allah itu? Kenapa jarang sekali mensyukuri hal itu?


Saya ingin mengakhiri catatan ini dengan mengucapkan terima kasih banyak kepada semua orang yang telah mengajarkan Islam pada saya, khususnya guru-guru pelajaran agama saya dari SD hingga SMA. Terima kasih Ibu Rukiah, Pak Kennedy, Pak Machrus, & Ummi Mar. Semua yang Bapak & Ibu ajarkan kepada saya benar-benar membantu saya menjelaskan sedikit tentang Islam pada teman yang sepertinya sedang mencari "jalan" itu. Semoga Allah membalas kebaikan Ibu & Bapak dengan sebaik-baik balasan.
Amin..

0 comments:

Post a Comment